Selasa, 11 Maret 2014

Jala Ikan

  Kali ini, gue bakal memberikan sebuah perumpamaan yang menginspirasi. Ketika kita mendengan jala ikan, terbesit seperti sebuah permainan ketika kitamasih duduk dibangku sekolah. Biasanya, dibalik sebuah permainan terdapat sebuah makna yang jarang diperhatkan.

  Jika kita dapat melihat bahaya dan keuntungan sesuatu, anda tidak perlu menunggu hingga orang lain memberitahukan anada. Ada suatu cerita tentang seorang nelayan yang menemukan sesuatu di dalam jalanya. Dia bisa mendengar suara yang menggempar-gempar dari dalam sana. Karena mengira bahwa itu ikan, ia menjulurkan tangannya kedalam jala itu. Dia tidak bisa melihatnya, jadi ia tidak yakin apa sebenarnya benda itu. Mungkin saja itu belut atau ular. Jika membuangnya ia mungkin akan menyesal, bisa saja didalamnya itu belut, yang enak dimakan. Akan tetapi, jika ia membiarkannya didalam dan ternyata seekor ular, hewan itu bisa mengigitnya. Akan tetapi, keinginannya begitu kuat sehingga ia membiarkannya, dengan mengganggap itu adalah seekor belut. Pada saat dia menggeluarkannya dan melihat bahwa itu adalah ular, dia tidak akan segan-segan membuangnya. Dia tidak perlu mennuggu hingga orang lain berteriak, "Jei itu ular! Cepat lari!" Penglihatannya dengan lebih jelas memberitahu dia apa yang harus diperbuat dibandingkan kata-kata. Mengapa? Karena ia memahami bahayanya ular- akan mengigit dan membuat anda terasa sakit atau membunuh anda.  Siapa yang harus memberitahukannya kepadanya? Dengan cara yang sama, jika kita berlatih hingga kita dapat melihat segala sesuatu apa adanya, kita tidak akan mendekati hal-hal yang membahayakan kita.1

  Kadang kala, kita masih tidak percaya kata orang lain, sebelum kita mencoba. Kalau kita sudah tau, bahwa orang terdekat kita pun berkata narkoba itu bahaya. Mengapa masih kita coba? Jika itu masalah, emngapa masih kita ambil? Haruskan Pengalaman menjadi guru terbaik, tapi masih memiliki kelanjutan menyesal dikemudian hari?

  Sekian dari gue,



Florencia Chandrika Halim
@FlorenciaaLiem

1 Chah.Ajahn.2007.Sebatang Pohon di Tengah Hutan.Indonesia:Yayasan Penerbit Karaniya