Kamis, 16 Januari 2014

Hujan Punya Cerita Tentang Kita

Hallo!
Sekarang lagi musim ujan ya? Dingin banget *kode* hahaha, iya nih, kalian jaga kesehatan ya, gue aja udah mulai sakit hati, suara gue udah gak jelas gitu jadinya. Ngomongin ujan gini, ada hal yang rada seru dikit deh.

Kalo bareng pasangan kita, rasa-nya enak banget deh yang nama-nya ujan-ujanan bareng gitu ya. Tapi sayang-nya gue korban LDR. Tapi, gue juga ngerasain loh ujan-ujanan bareng cowok, ya, temen deket gitu deh.

Jadi cerita-nya gini, gue itu kan ikut lomba speech dan menang, jadi lanjut ke tingkat Kota Madya. Nah, wall magzsekolah gue juga menang, jadi kita sama-sama masuk ke KoDya. Nah, anak wall magz itu yang satu kelas sama gue cuma si 'Jose' Oh iya, bukan koko Jose loh ya. Ya, jadi dari situ gue deket banget, suka enggak kok. Cinta gue cukup buat ELJE! Wall Magz itu terdiri dari 3 orang, gak usah disebut deh ya. Yang penting ceritanya.

Jadi, Rabu, 15 Januari 2014 itu, gue diminta bantuin anak-anak wall magz, gue diajak untuk beli bahan-bahan ke suatu mall di bilangan Jakarta Timur. Saat itu hujan turun lumayan deras, ya karena gak tau mau ngapain, kita nekat menerobos hujan. Temen gue yang dua berduaan pake payung, gue mendingan ujan-ujanan deh-_-" Nah, gue dan si Jose itu lah yang gak apke payung.

Gue jalan cepet banget, rasa-nya pengen cepet sampe, nah, si Jose ngejar gue, temen gue yang dua itu jalannya laaamaaaaaa banget. Masih nge-gosip lagi, katanya gue abis putus sama Jose, terus Jose ngejar gue minta maaf, blaa blaa blaa blaa...

Dramatis banget ya-_-" Ngarepnya sih gitu sama ELJE! Sampai di Mall tersebut, ya gue cuma berduaan sama Jose, temen gue itu nempel terus berdua-,-" Selesai beli bahan, kita nyobain minuman. Nama minumannya itu 'Air Mata Kucing' *promosi* Harga-nya murah mulai dari Rp.4.500 sampe Rp. 5.500.

Pertama gue denger tentang nama-nya gue kasian, jujur, gue takut dosa. Secara, kasian banget kan kucing disuruh nangis? Gue ragu, gue nanya sama shop assistant-nya *cielah, pake inggris* Nah, si mbak-mbak-nya itu nyuruh gue baca spanduk/banner-nya gitu. Di situ dijelasin, itu dalam Malaysia arti-nya blaa blaa blaa. Gue cuma baca 2 kalimat, dan itupun gak gue apal semua-_-"

Setelah, ujan-ujannan gitu, setelah bikin nagis kucing, gue pun pulang \o/ dengan amat sangat LAPAR!!!

Sekian dari gue,
Hujan punya cerita tentang kita :")

Florencia Chandrika Halim
(Cerita non-fiksi, tapi sumpah, gue gak suka sama Jose, cowok gue tetep ELJE!!!)

Rabu, 01 Januari 2014

Melepaskan Kebencian

Hallo, awal tahun mau share yang positif ah~

   Dalam kehidupan ini, manusia masih memiliki yang nama-nya kebencian. Tapi, ketika kita menyadari, bahwa kebencian ini tidaklah bermanfaat untuk kita, malah mendatangkan petaka tersendiri untuk kita. Maka dari ini, saya *ecyeh tumben saya* mau berbagi CARA DAPAT MELEPASKAN KEBENCIAN.

Dalam Aṅguttara Nikāya V.161 Sang Buddha menjelaskan bahwa ada lima cara untuk dapat melepaskan kebencian apabila muncul dalam diri seseorang.

1. Mengembangkan Cinta Kasih
Ketika muncul kebencian pada diri kita terhadap orang lain, maka ia harus berusaha mengembangkan cinta kasih (mettā) dengan sebaik-baiknya sehingga kebencian pada orang tersebut dapat dilepaskan.

2. Mengembangkan Belas Kasihan
Jika muncul kebencian terhadap seseorang atau siapapun, maka seseorang hendaknya mengembangkan kasih sayang dengan sebaik-baiknya, sehingga yang muncul bukanlah benci tetapi yang muncul adalah rasa kasihan, mengharapkan orang itu bebas dari penderitaan, sehingga kebencian pada orang tersebut dapat dilepaskan.

3. Mengembangkan Upekkhā/keseimbangan batin
Jika muncul kebencian terhadap seseorang atau siapapun, maka seseorang hendaknya mengembangkan keseimbangan batin dengan sebaik-baiknya, sehingga kebencian terhadap orang tersebut dapat dilepaskan.

4. Tidak Memperhatikan dan Tidak Memikirkannya
Jika muncul kebencian terhadap seseorang atau siapapun, maka ia seharusnya tidak memberikan perhatian kepada orang tersebut atau memikirkannya. Artinya dengan tidak memikirkannya kita tidak memberikan kesempatan kebencian berkembang. Kita tidak menyiraminya dengan cara memikirkannya, maka kebencian terhadap orang tersebut dapat dilepaskan.

5. Merenungkan Fakta Pemilikan Kamma dari Orang itu
Jika muncul kebencian terhadap seseorang atau siapapun, maka ia seharusnya mengarahkan pemikirannya kepada fakta yang nyata tentang hukum kamma bahwa, dia adalah si pelaku bagi kammanya sendiri, pewaris kammanya sendiri, lahir dari kammanya sendiri, berhubungan dengan kammanya sendiri, dan tergantung dari kammanya sendiri. Apapun kamma yang dia perbuat, baik atau buruk, ke sanalah dia kan terbawa. Dengan demikian kebencian terhadap orang tersebut dapat dilepaskan

"Kebencian tidak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian.
Tetapi kebencian akan berakhir apabila dibalas dengan cinta kasih."
(Dhammapada 5)

-Artikel Buddhis-


Salam sukses 2014!