Sabtu, 17 Juni 2017

Ada yang Hilang

Hallo, setelah lama gak buka laptop selain ngerjain tugas. Sekarang gue sedang gabut banget, bingung buka browser mau ngapain.  Gue abis buka drive menyelesaikan persoalan kepanitiaan. Hmm, bukan persoalan juga sih. Ya intinya gue tidak tau mau ngapain. Sudah lama gak ngeblog, tulisan semakin kacau. Yaudah gue mau cerita aja. Masih sama, gue masih suka cerita yang romance.

Ini tentang seseorang yang, ya kalian semua tau, siapa yang pernah gue suka ya kan.. Bukan suka sekedar suka, tapi ya udah lama banget lah. Akhirnya gue berhasil lepas. Bener juga ya, kalau ada niat dan usaha pasti bisa. Selama ini gue cuma kayak, ah udah nyaman, takut kalo gue menjauh, gue gak bakal kuat. Tapi, sampai pada suatu titik, dia tidak menghargai gue, dan gue entahlah hilang respect (di sisi lain emang gue mau melepaskan), akhirnya gue mencoba tidak membalas chat dia, mulai dari beberapa jam, setengah hari, seharian, seminggu, dan seterusnya. Tapi kadang gak tahan, bukan karena kepengen ngobrol, tapi karena suatu urusan.

Untuk yang namanya melepas itu sulit, beda akar tumbuhan yang udah tumbuh sejak beberapa tahun, dengan akar tumbuhan yang baru. Tapi, gue emang ngerasa banyak yang beda di antara kita. HAHAHA.

Oh ya, gue pengen buat plan untuk tahun ajaran depan, gue ingin menjadi siswa berprestasi, mau nyoba 5 besar. Selama ini cuma 10 besar, pernah sampe 20-an -_- freak banget ya wkwkkw. Gue ingin mencoba ber vegetarian, kalau libur dana makan, melakukan banyak-banyak kebaikan, dan gak ngelawan orang tua, wkwkkw. Gue pengen bisa dapet PTN. Gue pengen tata boga, di sisi lain pengen di bidang seni, di sisi lain pengen nikah aja. :( Gak, ini bohong. WKWKWK

Menurut gue, postingan kali ini sungguh gak jelas. Gue cuma mau uodate doang sih, gabut parah. Padahal ini udah jam 10 malam, dan besok mesti ke vihara. Btw, gue merasa mengalami kemunduran hidup, seperti tahun ajaran ini gue tidak menghasilkan piagam apapun, poor me!

Kayaknya itu aja dari gue.

Rabu, 19 April 2017

Boleh Pamit Sejenak?

Cinta itu kadang seperti oksigen, kemanapun kau pergi ia akan selalu ada. Entah seberapa besar kandungannya, tapi ia selalu ada. Kau mungkin tak menyadarinya, namun perlahan ia mulai menarik perhatianmu.

Ini mungkin tentang kisah cinta klise yang dialami banyak orang. Tentang sebuah penantian dan harapan, serta tentang sebuah kesempatan dan kekecewaan. Kau tidak pernah jatuh cinta? Percaya padaku, kau berbohong. Kau pasti pernah, coba kau ingat kembali sosok yang selalu kau perhatikan dan selalu kau intai. Walau kau tak pernah menyatakan kau jatuh cinta, tapi hati mu pernah merasakannya.

Ya, aku pernah jatuh cinta. Aku jatuh cinta terlalu dini. Kala itu aku masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Pertemuan yang tak terduga, cinta pada pandangan pertama, dan penantian yang cukup lama. Ini kisah ku. Entah sudah berapa lama aku nenampung rasa ini. Karena waktu terus berjalan, jarum terus berputar, dan mentari tak pernah berhenti bersinar. Enam tahun. Kurang lebih angka itu menunjukan waktu pertama kali aku melihatnya. Ya, hanya melihatnya, perkenalan baru terjadi 3 hingga 4 tahun silam.

Ini juga tentang rasa yang tak pernah pudar. Aku pernah menjauh sejenak darinya, pernah berusaha lari, juga menghilang. Berusaha memusnahkan rasa cinta yang ada kepadanya. Mencintai sosok lain? Aku rasa aku pernah menyobanya. Berkomitmen pada suatu hubungan juga pernah, namun entahlah.. Apapun yang aku lakukan, sekeras apapun aku berusaha menghilangkannya. Cinta akan selalu ada disana, menungguku untuk mengakuinya. Menungguku untuk tetap sabar pada penantian. Memaksaku untuk kembali pulang ke rumah ternyaman itu.

Entah sampai kapan.
Entah sampai kapan.
Entah sampai kapan.