Rabu, 09 April 2014

7 Habits : Paradigma

  Hallo guys, udah lama gak muncul nih! Kali ini, gue mau berbagi cerita. Jadi, pada Sabtu, 29 Maret 2014 sampai Senin, 31 Maret 2014 Puja Bakti Remaja Dhammacakka  ngadain Latihan Kepemimpinan (LK) yang berlangsung di Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Latihan) di Serpong.
  Berkumpul sejak 06.30 di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Serba guna 1 lt. 1, dan berangkat sekitar pukul 08.00. Perjalanan memakan waktu -/+ 1 jam. Sampai disana kita naik ke lantai 3 menuju Dharmasala, dan melangsungkan puja bakti singkat. Latihan Kepemimpinan ini membujuk gue untuk menjadi pemimpin puja bakti. Gue memberanikan diri, dan setelah kesemutan, akhirnya selesai juga!
  Ini saatnya pembagian kamar! Pembagian kamar ini tergantung pada kertas yang kita dapet. Untuk cowok, mereka harus mencari kertas warna pink atau kuning. Sedangkan untuk cewek harus mencari kertas warna putih atau hijau. Gue dan Vio Serta JJ pengen banget sekamar, kita nyari warna putih. Setelah lari-larian beberapa lama, dan muter-muter kita ketemu kertasnya. Menuju kamar! Ternyata Kamar cewek cuma satu, dan kita sekamar semua, jumlah nya ada 9 orang. Yaampun! Capek-capek nyari-_-"
  Pada sesi I ini, ko Rudy menyampaikan sesi tentang Paradigma. Paradigma adalah pola pikir. Bagaimana kita berpikir. Paradigma biasanya disamakan atau dibandingkan dengan peta. Kata lian paradigma itu Persepsi. Jenis-Jenis Paradigma:

1. Paradigma tentang diri sendiri
Paradigma diri sendiri adalah bagaimana kamu memandang diri sendiri. Apakah paradigma mu terharhadap diri sendiri, menghambat ataukah membantu?
2. Paradigma tentang orang lain
Adalah bagaimana kiyta memandang segalanya dari sudut yang berbeda, ini dapat membantu kita, mengapa orang lain bersikap seperti itu?
3. Paradigma tentang kehidupan
Paradigma ini adallah kepada siapa kamu memilih menjadikan dia sebagai pusatnya.



  • Terpusat pada teman

Teman itu penting, tetapi tidak boleh menjadi pusat kehidupan. Mengapa? Sesekali mereka berubah, sesekali mereka tidak tulus, terkadang mereka membicarakanmu dibelakangmu atau punya teman baru dan melupakanmu.
Bersahabatlah sebanyak mungkin, tetapi janganlah membangun hidupmu diatasnya, itu adalah landasan yang tidak stabil

  • Terpusat pada barang
Kalau siapa saya adalah tergantung pada apa yang saya punya, dan apa yang saya punya sudah hilang, lalu siapa saya ini? -Tanpa Nama


  • Terpusat pada Pacar
Silahkan punya pacar sebanyak mungkin, pokoknya jangan terobsesi atau terpusat kepada mereka, karena, walaupun ada pengecualiaannya, hubungan ini biasanya tidak stabil sama sekali

  •  Terpusat pada Sekolah
 Pendidikan memang penting untuk masa depan, dan seharusnya menjadi prioritas utama. Namun, kita harus hati-hati agar jangan sampai hidup kita didikte oleh nilai dan prestasi. Sehingga kita lupa tujuan utama dari sekolah adalah untuk belajar.

  • Terpusat pada PRINSIP
Terpusat pada prinsip, inilah yang sejati. Prinsip-prinsip bukanlah milik ku atau milik mu. Bukan untuk di perdebatkan. Kalau kamu hidup menurut prinsip-prinsip, kamu akan meraih kesempurnaan, kalau kamu gagal, kamu akan memperoleh kegagalan. Contoh: Kejujuran, cinta kasih, pelayanan, dll.

Prinsip tidak pernah GAGAL
  Prinsip-prinsip tak pernah mengecewakan mu. Prinsip-prinsip takkan pernah membicarakan mu dibelakangmu. Prinsip-prinsip takkkan pernah pindah. Hidup yang berpusat pada prinsip adalah landasan yang paling stabil., takkan tergoyahkan, bisa diaandalkan untuk membangun hidup. 
  Mendahulukan prinsip-prinsip adalah kunci untuk lebih sukses dalam hal laimnnya. Mendahulukan prinsip-prinsip juga kunci untuk menjadi orang yang punya karakter. Intinya, prinsip-prinsip pasti berlaku.
Kita tidak mungkin menlanggar hukum. Kita hanya bisa menabrakkan diri sendiri terhadap hukum.-Cecil B. Demille, Sutradara Film

Oke deh, sekian dari gue, capek ngetik nih.

Seee  you!
Salam,


@FlorenciaaLiem